Danau Chilika adalah laguna air payau, tersebar di distrik Puri, Khurda, dan Ganjam di negara bagian Odisha di pesisir timur India, di muara Sungai Daya, mengalir ke Teluk Benggala, seluas lebih dari 1.100 kilometer persegi (420 sq mi). Ini adalah danau terbesar di India setelah Danau Vembanad. Danau ini merupakan laguna pantai terbesar di India dan laguna air payau terbesar di dunia setelah karang penghalang Kaledonia Baru. Itu telah terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO tentatif. Ini adalah danau air asin.

Ini adalah tempat musim dingin terbesar bagi burung yang bermigrasi di anak benua India. Danau ini merupakan rumah bagi sejumlah spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah.

Danau merupakan ekosistem dengan sumber daya perikanan yang besar. Danau ini menghidupi lebih dari 150.000 nelayan–rakyat yang tinggal di 132 desa di pesisir dan pulau.

Laguna menampung lebih dari 160 spesies burung pada puncak musim migrasi. Burung dari Laut Kaspia, Danau Baikal, Laut Aral, dan bagian terpencil Rusia lainnya, stepa Kirghiz di Kazakhstan, Asia Tengah dan Tenggara, Ladakh, dan Himalaya datang ke sini. Burung-burung ini menempuh jarak yang sangat jauh; beberapa di antaranya mungkin menempuh jarak sejauh 12.000 kilometer (7.500 mi) untuk mencapai Danau Chilika.

Pada tahun 1981, Danau Chilika ditetapkan sebagai lahan basah India pertama yang penting secara internasional berdasarkan Konvensi Ramsar.

Menurut sebuah survei, 45 persen burung bersifat darat, 32 persen adalah unggas air, dan 23 persen adalah penyeberang. Laguna ini juga menjadi rumah bagi 14 jenis raptor. Sekitar 152 lumba-lumba Irrawaddy langka dan terancam punah juga telah dilaporkan. Selain itu, laguna mendukung sekitar 37 spesies reptil dan amfibi.

Ekosistem Laguna Chilika yang sangat produktif dengan sumber daya perikanannya yang kaya menopang mata pencaharian banyak nelayan yang tinggal di dalam dan di dekat laguna. Luas penyebaran air laguna berkisar antara 1.165 dan 906 kilometer persegi (450 dan 350 sq mi) masing-masing selama musim hujan dan musim panas. Saluran luar sempit sepanjang 32 kilometer (20 mil) menghubungkan laguna ke Teluk Benggala, di dekat Motto desa. Baru-baru ini mulut baru telah dibuka oleh CDA yang telah membawa kehidupan baru ke laguna.

Mikroalga, ganggang laut, rumput laut, ikan, dan kepiting juga tumbuh subur di perairan payau Chilika Lagoon. Terutama pemulihan padang lamun dalam beberapa tahun terakhir merupakan tren yang disambut baik yang pada akhirnya dapat mengakibatkan rekolonisasi dugong yang terancam punah.