Pulau kecil ini sebagian merupakan daratan buatan, dibangun oleh nelayan setempat yang menggunakan karang, puing-puing, batu, dan bahan lainnya untuk membangun daratan saat air surut. Menurut legenda, para pemukim tertarik ke pulau itu tidak hanya karena banyaknya ikan, tetapi juga karena tidak ada nyamuk yang hidup di sana. Dipercaya bahwa reklamasi ini dilakukan sekitar tahun 1870. Karena ukurannya yang kecil, beberapa penduduk setempat kemudian bermigrasi ke pulau-pulau tetangga seperti Pulau Tintipán atau Pulau Mucura.

Pada tahun 2013 sebuah dewan komunitas dibentuk oleh warga untuk membahas masalah lokal.[1] Pulau dan beberapa tempat tinggal terkena dampak banjir akibat gelombang pasang pada tahun 2018.[2]

Pada acara yang diadakan pada Agustus 2020, dihadiri oleh Menteri Teknologi (TIK) Pemerintah Kolombia dan Gubernur Departemen Bolívar, layanan Internet 24 jam gratis yang disebut Zona Digital Pedesaan didirikan untuk pulau tersebut, yang memungkinkan warga mengakses pendidikan jarak jauh di tengah pandemi virus corona. Sebelumnya, layanan mahal dan kualitasnya buruk, sehingga sulit untuk melakukan kegiatan administrasi dan pendidikan dari rumah.[3][4]

Pada 2 Juli 2021 pulau itu menjadi wilayah pertama di Kolombia yang divaksinasi penuh terhadap virus COVID-19.[5]