Catedral de Sal
( Katedral Garam Zipaquirá )Katedral Garam Zipaquirá (Spanyol: Catedral de Sal de Zipaquirácode: es is deprecated ) adalah sebuah gereja Katolik yang dibangun di dalam terowongan sebuah tambang garam sedalam 200 meter (660 ft) di bawah tanah di sebuah gunung halit di dekat kota Zipaquirá, Cundinamarca, Kolombia. Katedral ini mulai digunakan tahun 1954. Gereja ini merupakan tujuan wisata sekaligus tempat peziarahan yang populer di Kolombia. Gereja ini terdiri dari tiga bagian yang melambangkan kelahiran, kehidupan, dan wafatnya Kristus. Ikon, ornamen, dan rincian arsitektur gereja ini dipahat di dinding terowongan yang terdiri dari bebatuan halit. Terdapat pula beberapa pahatan yang terbuat dari marmer. Gereja ini dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah arsitektur Kolombia. Oleh sebab itu, Katedral Garam Zipaquirá kini dianggap sebagai warisan budaya, lingkungan, dan agama yang penting bagi bangsa Kolombia.
Katedral ini masih digunakan sebagai ger...Selengkapnya
Katedral Garam Zipaquirá (Spanyol: Catedral de Sal de Zipaquirácode: es is deprecated ) adalah sebuah gereja Katolik yang dibangun di dalam terowongan sebuah tambang garam sedalam 200 meter (660 ft) di bawah tanah di sebuah gunung halit di dekat kota Zipaquirá, Cundinamarca, Kolombia. Katedral ini mulai digunakan tahun 1954. Gereja ini merupakan tujuan wisata sekaligus tempat peziarahan yang populer di Kolombia. Gereja ini terdiri dari tiga bagian yang melambangkan kelahiran, kehidupan, dan wafatnya Kristus. Ikon, ornamen, dan rincian arsitektur gereja ini dipahat di dinding terowongan yang terdiri dari bebatuan halit. Terdapat pula beberapa pahatan yang terbuat dari marmer. Gereja ini dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah arsitektur Kolombia. Oleh sebab itu, Katedral Garam Zipaquirá kini dianggap sebagai warisan budaya, lingkungan, dan agama yang penting bagi bangsa Kolombia.
Katedral ini masih digunakan sebagai gereja dan menerima sekitar 3.000 pengunjung setiap hari Minggu, tetapi tidak ada uskup yang berdiam di katedral ini, sehingga gereja ini sebenarnya tidak memiliki status resmi sebagai katedral Katolik.
Pahatan dan lorong yang berliku menurun ke tempat ibadah bergaya Katolik Romawi, melalui 14 kapel kecil melambangkan stasiun salib yang berarti tahapan akhir kehidupan Jesus. Setiap stasiun memiliki salib dan tempat berlutut yang dipahat ke dinding garam. Tempat ibadah di ujung terowongan memiliki 3 bagian yang melambangkan kelahiran, kehidupan dan kematian Jesus.
Tambah komentar baru