Delfi (bahasa Yunani: Δελφοί [ðelˈfi]), dalam legenda juga dikenal dengan sebutan Fito (Πυθώ), adalah sebuah kawasan keramat di Yunani Kuno yang dikenal sebagai tempat berkedudukannya Pitia, seorang peramal yang diandalkan oleh banyak orang pada zaman kuno untuk mengambil keputusan. Bangsa Yunani Kuno menganggap Delfi sebagai pusat dunia, seperti yang ditandai oleh sebuah tugu batu yang disebut omfalos (pusar). Kawasan keramat ini terletak di kawasan Fokis, tetapi manajemen kawasan ini kemudian diambil alih dari penduduk Fokis (yang mencoba mengambil uang dari para pengunjung) oleh Liga Amfiktonia atau komite yang anggotanya berasal dari Yunani Tengah. Menurut ensiklopedia Suda, nama Delfi berasal dari Delfin, yaitu seekor naga yang konon pernah tinggal di kawasan tersebut dan kemudian dibunuh oleh dewa Apollo (dalam kisah lain, makhluk tersebut bernama Piton)...Selengkapnya
Delfi (bahasa Yunani: Δελφοί [ðelˈfi]), dalam legenda juga dikenal dengan sebutan Fito (Πυθώ), adalah sebuah kawasan keramat di Yunani Kuno yang dikenal sebagai tempat berkedudukannya Pitia, seorang peramal yang diandalkan oleh banyak orang pada zaman kuno untuk mengambil keputusan. Bangsa Yunani Kuno menganggap Delfi sebagai pusat dunia, seperti yang ditandai oleh sebuah tugu batu yang disebut omfalos (pusar). Kawasan keramat ini terletak di kawasan Fokis, tetapi manajemen kawasan ini kemudian diambil alih dari penduduk Fokis (yang mencoba mengambil uang dari para pengunjung) oleh Liga Amfiktonia atau komite yang anggotanya berasal dari Yunani Tengah. Menurut ensiklopedia Suda, nama Delfi berasal dari Delfin, yaitu seekor naga yang konon pernah tinggal di kawasan tersebut dan kemudian dibunuh oleh dewa Apollo (dalam kisah lain, makhluk tersebut bernama Piton).
Kawasan keramat ini berada di lereng barat daya Gunung Parnasos. Kini situs ini menjadi situs arkeologi yang terletak tidak jauh dari sebuah kota kecil modern dengan nama yang sama. Kawasan keramat Delfi diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO karena dianggap telah berpengaruh besar terhadap sejarah Yunani Kuno.
Tambah komentar baru